LAPORAN STUDY
TOUR
SMP NEGERI 6
AMBARAWA SATU ATAP
MUSEUM MINYAK
DAN GAS BUMI
DI JAKARTA
Disusun oleh :
1.
Widi Yanto
2.
Sri Yanto
3.
Beni Wibowo
4.
Lailatul
Choirima
Kelas VIII B
SMP NEGERI 6
AMBARAWA SATU ATAP
KABUPATEN
SEMARANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas Bahasa Indonesia sebagai salah satu syarat kenaikan kelas di SMP NEGERI 6 AMBARAWA SATU ATAP,
tahun ajaran 2014/2015 pada :
Disusun
oleh :
1. Widi Yanto
2. Sri Yanto
3. Beni Wibowo
4. Lailatul Choirima
Telah
dibaca dan disahkan oleh pembimbing dan kelapa sekolah pada :
Hari :
Tanggal :
Ambarawa, November 2014
Mengetahui
Kepala
Sekolah Pembimbing
Tri Margono
Yulius, S.Pd Ari Ujianti
NIP.195709161978021001 NIP.
196512202007012009
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
·
Jangan
mengulang kesalahan yang sama.
·
Gunakanlah
waktu sebaik-baiknya karena waktu tak akan pernah terulang.
·
Kejujuran
merupakan kunci keberhasilan.
·
Kegagalan
merupakan keberhasilan yang tertunda.
·
Jangan
menyerah sebelum mencoba.
·
Tiada
hal yang lebih hebat, yang tercipta secara tiba-tiba.
·
Kegagalan
dan keberhasilan adalah suatu pilihan.
Karya tulis ini penulis persembahkan
kepada :
·
Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan Study
Tour ini.
- Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap
- Bapak/ Ibu guru pendamping dan pembimbing
·
Kedua
orang tua
- Teman-teman kelas VIII senasib dan seperjuangan
- Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Study Tour ini.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga
kami dapat menyusun laporan study tour ini dengan baik.
Penyusun laporan study tour ini
tidak mungkin berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
Tri Margono Yulius, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap.
2. Ibu
Ari Ujianti selaku pembimbing laporan
study tour ini.
3. Kepada
segenap dewan guru yang telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyusun laporan
study tour ini dengan baik dan benar
4. Ayah
dan ibu kami, serta teman-teman yang mendukung dalam pembuatan laporan study
tour ini.
Walaupun kami telah mendapat
berbagai bantuan dan dorongan dalam penyusunan laporan study tour ini, kami
menyadari masih banyak kekurangan, kami menyadari bahwa laporan study tour ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk sempurnanya laporan study tour ini.
Ambarawa,
November 2014
Penyusun
1.
Widi Yanto
2.
Sri Yanto
3.
Beni Wibowo
4.
Lailatul
Choirima
DAFTAR ISI
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sumber Data
B Saran
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran
di sekolah merupakan sebuah pembelajaran yang mengedepankan aspek pengembangan
pola pikir siswa didik. Hal tersebut memungkinkan bahwa dalam setiap
pembelajaran yang dilakukan harus mempunyai unsur pengembangan kemampuan pola
pikir peserta didik. Untuk itu guna menunjang pengembangan pola pikir anak,
maka perlu dilakukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara langsung, baik
pengamatan secara objektif maupun secara tutorial.
Dalam
hal tersebut SMP Negeri 6 Ambarawa Satu Atap mengadakan kegiatan study tour,
sebagai wahana pembelajaran yang dilaksanakan diluar jam pelajaran dan
sekaligus sebagai wahana refreshing siswa dalam menerima pembelajaran di
sekolah.
1.2 Rumusan
Masalah
Beberapa hal yang mempengaruhi dalam perumusan masalah sebuah kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan di luar sekolah mengedepankan aspek pola pikir
beberapa kriteria masalah yang mengemuka adalah :
1.
Siswa kurang
memahami betul pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas tanpa dibarengi
dengan praktek secara nyata.
2.
Kurangnya
minat siswa dalam pembelajaran dikelas yang menjenuhkan.
3.
Siswa kurang
paham betul tentang kegunaan minyak bagi kehidupan manusia.
4.
Praktek
pembelajaran yang secara langsung, lebih dapat merespon siswa dari pada
pembelajaran tutorial didalam kelas.
1.3 Tujuan Study
Tour
Tujuan dari pelaksanaan study tour ini adalah :
a.
Menambah pengetahuan diluar sekolah yang relevan dengan mata
pelajaran.
b.
Mengenal lingkungan alam dan teknologi.
c.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk membandingkan/mempraktekkan teori yang telah
diterima dengan lingkungan yang sebenarnya.
d.
Melatih
siswa terutama siswa kelas VIII untuk dapat menyusun laporan kegiatan secara benar.
e.
Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa setelah menyaksikan keindahan alam ciptaan Nya.
1.4 Sumber
Data
Sumber daya yang dipergunakan adalah dengan cara
pengamatan objek secara langsung didukung dengan penambahan referensi yang
didapat dari bosur atau buku yang menunjang serta survey secara langsung.
1.5 Pelaksanaan
Tanggal :
21-24 September 2014
Lokasi :
Museum Minyak dan Gas Bumi (MIGAS)
Guru pembimbing :
Ari Ujianti
BAB II
ISI DAN
PEMBAHASAN
2.1
Sekilas Museum Minyak dan Gas Bumi
(MIGAS)
Gagasan
dan rancangan induk bangunan museum Migas disetujui oleh Presiden Republik
Indonesia pada acara konvensi Indonesian Petroleum Association XIV pada tanggal
8 Oktober 1985 bertepatan dengan peringatan 100 tahun kegiatan usaha
pertambangan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
2.2
Peranan
Minyak Dan Gas Bumi (Migas) Dalam Pembangunan
Migas merupakan sumber daya alam
strategis tidak terbarukan yang dikuasai oleh negara serta merupakan komoditas
vital yang menguasai hayat hidup orang banyak, migas mempunyai peranan penting
dalam perekonomian nasional, sehingga pengelolaannya harus dapat secara
maksimal memberikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
2.3 Awal Penemuan dan Pemanfaatan Minyak
Bumi di Indonesia
Sebenarnya perintis industri
perminyakan di Indonesia adalah Aeilko Jans Ziijlker yang menemukan dan
memproduksi minyak secara komersial pertama kali tanggal 15 Juni 1885, dari
sebuah sumur minyak bernama Telaga Tunggal 1, kira-kira 10 kilometer dari
Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Penemuan minyak bumi di Indonesia hanya
berbeda selama 26 tahun setelah Kolonel Drake menemukan minyak bumi di
Pennsylvania, Amerika Serikat pada tahun 1859.
2.4 Terbentuknya Minyak dan Gas Bumi
Para ilmuwan berpendapat bahwa diantara banyak teori, teori
yang menyatakan bahwa migas terjadi dari bahan-bahan organik merupakan teori
yang paling banyak diyakini. Teori ini mengatakan bahwa beribu-ribu bahkan
berjuta-juta tahun lalu, bahan-bahan organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,
binatang dan jasad renik (mikroorganisme) terangkut oleh angin, air atau sungai
dan terendapkan di laut, rawa atau danau.
Tumpukan mikroorganisme ini makin lama makin banyak
bercampur dengan batuan sedimen yang ikut terangkut bersamanya, akibatnya
tumpukan ini makin lama makin tebal dan terisolir dari pengaruh udara luar.
Akibat tekanan yang semakin lama semakin besar dan suhu yang tinggi, serta
dalam suatu kurun waktu yang lama, maka mikroorganisme tadi berubah bentuk
menjadi minyak atau gas bumi. Migas bermigrasi/bergerak keatas dan terjebak,
kemudian terakumulasi di batuan reservoar. Dengan demikian migas bisa ditemukan
di darat maupun di laut.
Terbentuknya minyak dan gas bumi, contohnya :
1.
EKSPLORASI
Eksplorasi adalah suatu tahapan pencarian sumber migas di suatu daerah dengan upaya mencari jebakan/perangkap didalam kerak bumi. Untuk dapat mengetahui secara pasti keberadaan akumulasi minyak atau gas bumi didalam kerak bumi, diperlukan beberapa kegiatan antara lain:
Eksplorasi adalah suatu tahapan pencarian sumber migas di suatu daerah dengan upaya mencari jebakan/perangkap didalam kerak bumi. Untuk dapat mengetahui secara pasti keberadaan akumulasi minyak atau gas bumi didalam kerak bumi, diperlukan beberapa kegiatan antara lain:
a. PEMETAAN: Topografi, Foto Udara,
Side Looking Airborne Radar (SLAR), Foto Satelit
b. GEOLOGI LAPANGAN: Untuk menentukan
penyebaran batuan, melakukan pengukuran kemiringan pada lapisan batuan,
menentukan umur, jenis, dan komposisi batuan serta struktur geologi.
c. GEOFISIKA: Untuk mendapatkan
gambaran struktur geologi bawah permukaan di cekungan sedimen dan mencari
jebakan migas dengan cara metoda magnetik, metoda gravitasi, dan metode
seismik.
d. PEMBORAN EKSPLORASI: Suatu kegiatan
pemboran untuk mengetahui keberadaan migas yang terjebak dan terakumulasi
didalam batuan reservoar.
2.
EKSPLOITASI
Suatu kegiatan pemboran pengembangan apabila pada saat pemboran eksplorasi menemukan migas, kemudian dilakukan pemboran deliniasi dan pemboran pengembangan. Tujuan pemboran ini, untuk mengetahui penyebaran dan jumlah migas yang terakumulasi dalam batuan reservoar di suatu daerah (lapangan), juga sifat dan karakteristik batuan reservoar itu sendiri, agar dapat ditentukan jumlah produksi migas per hari.
Suatu kegiatan pemboran pengembangan apabila pada saat pemboran eksplorasi menemukan migas, kemudian dilakukan pemboran deliniasi dan pemboran pengembangan. Tujuan pemboran ini, untuk mengetahui penyebaran dan jumlah migas yang terakumulasi dalam batuan reservoar di suatu daerah (lapangan), juga sifat dan karakteristik batuan reservoar itu sendiri, agar dapat ditentukan jumlah produksi migas per hari.
3.
Produksi
Suatu kegiatan menyiapkan sarana produksi menyangkut kelengkapan sumur produksi pipa dan tanki timbun minyak sementara untuk dialirkan ke kilang pengolahan atau langsung dijual.
Suatu kegiatan menyiapkan sarana produksi menyangkut kelengkapan sumur produksi pipa dan tanki timbun minyak sementara untuk dialirkan ke kilang pengolahan atau langsung dijual.
2.5 Proses Pengolahan Minyak dan Gas
Bumi
1. Minyak Bumi
a) Komponen Minyak Bumi
Komponen utama minyak dan gas bumi
adalah unsur karbon (C) dan unsur hidrogen (H) sehingga dikenal sebagai senyawa
hidrokarbon. Selain karbon dan hidrogen, minyak bumi biasanya juga mengandung
sedikit unsur belerang (S), nitrogen (N), dan logam seperti besi (F), vanadium
(V), dan nikel (N).
b) Pengolahan
Pengolahan minyak bumi merupakan usaha memisahkan senyawa-senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi yang mempunyai sifat-sifat tertentu dan mengumpulkannya dalam suatu kelompok (fraksi minyak bumi) yang kemudian diolah menjadi produk.
Pengolahan minyak bumi merupakan usaha memisahkan senyawa-senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi yang mempunyai sifat-sifat tertentu dan mengumpulkannya dalam suatu kelompok (fraksi minyak bumi) yang kemudian diolah menjadi produk.
c) Tujuan Pengolahan
Melalui pengolahan akan diperoleh
produk-produk dengan hasil spesifikasi khusus sesuai persyaratan produk-produk
tersebut dan kebutuhan pasar, sehingga diperoleh nilai tambah.
d) Proses Pengolahan
Proses pengolahan minyak bumi
terdiri dari:
1. Pengolahan tahap pertama/utama
(primary processing)
2. Pengolahan tahap kedua/lanjutan
(secondary processing)
e)
Pengolahan
Tahap Pertama
Pengolahan tahap pertama berupa
proses destilasi yang pada hakekatnya adalah proses pemisahan minyak bumi
menjadi fraksi-fraksi minyak bumi berdasar titik didih fraksi-fraksi tersebut.
f)
Pengolahan
Tahap Kedua
Pengolahan tahap kedua/lanjut
merupakan proses-proses lanjutan untuk mengolah produk/hasil yang diperoleh
melalui pengolahan tahap pertama, sehingga menghasilkan produk-produk akhir
dengan jenis, mutu dan spesifikasi yang sesuai dengan permintaan pasar.
g) Hasil Pengolahan Minyak Bumi
Beberapa yang bisa disebutkan
adalah:
1. Kelompok BBM (Bahan Bakar Minyak):
Avgas, Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Avtur, Kerosin, ADO (Automotif Diesel
Oil), IDO (Industrial Diesel Oil), IFO (Industrial Fuel Oil).
2. Kelompok Non-BBM: Gas (LPG),
Pelumas, Lilin, Cat, Aspal
3. Kelompok Petrokimia: Paraksilena,
Metanol dan PTA (Purified Terephthalic Acid)
2. GAS BUMI
Gas bumi adalah senyawa hidrokarbon
ringan berupa gas yang terakumulasi dalam batuan reservoar. Di alam terdapat 3
jenis gas bumi:
1.
Associated gas, yaitu gas yang didalam reservoar terlarut dalam minyak bumi
sehingga berbentuk cair, gas ini dihasilkan sebagai gas ikutan pada produksi
minyak bumi. Gas ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong minyak keatas dari
dalam bumi.
2.
Non associated gas, yaitu gas yang didalam reservoar sudah berbentuk gas. Gas
ini merupakan hasil dari sumur gas bumi dan biasanya baru diproduksikan bila
pemanfaatannya sudah jelas.
3.
Kondensat,
yaitu gas yang didalam reservoir berbentuk gas, namun setelah sampai di
permukaan karena terpengaruh perbedaan tekanan dan suhu, berubah menjadi cair.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dengan
adanya kegiatan ini siswa lebih giat dan bersemangat dalam mengenal sejarah
yang ada di Indonesia dan bisa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga,
terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa
Indonesia. Yang mana merupakan salah satu yang ada dalam laporan ini yaitu :
·
Dalam
hal pengetahuan tentang Migas
·
Terjadinya
migas
·
Tujuan
dibangunnya migas
·
Cara
penyusunan laporan study tour yang benar
·
dll
B.
SARAN
Adapun
beberapa saran yang di sampaikan dalam laporan ini, sebagai berikut :
1. Sebaiknya persiapan study tour ini
lebih dimatangkan dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa akan lebih siap lagi
untuk mengikuti.
2. Siswa perlu diberi materi mengenai
laporan study tour.
3. Sebaiknya lebih memperhatikan
peserta study tour, karena peserta adalah subjek utama dalam pelaksanaan study
tour.
DAFTAR
PUSTAKA
o Kunjungan dan
Pengamatan langsung dari obyek tempat yang dibahas.
o
http://www.museumindonesia.com/museum/80/1/Museum_Migas_Jakarta
DOKUMENTASI