Sabtu, 12 Januari 2013

puisi dusta

KEMANA KUCARI ENGKAU


Cinta yang kurangkul tatkala aku rindu

hanya diprasastikan di ujung lisan
bahkan kita lupakan


Siapa kemudian yang akan menjinjing keringat, airmata
yang telah engkau tumpahkan
di atas sajah islam


Sementara cintaku hanya sebagai ingatan
sehingga ketika kupanggil-panggil engkau
tak ada jawaban yang kutemukan
kecuali kuasah kembali
dengan penyesalan
aku belum dekat denganmu



Ya Rasul!
betapa mesranya
shalawat anshar yang ditembangkan
untuk memelukmu sehabis perang
cintaku pun tak senikmat, tak selezat yang mereka rasakan
tatkala mereka masih mencium
aroma mawarmu dan melati seharum hajar aswadmu



Ya Rasul!
dengan apa meski kupendarkan kerinduanku
beribu hati menabik pinta
tetapi yang tertulis sebenarnya
dusta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar