EKSPLORASI PERJALANAN WISATA
DI JAKARTA
Karya Tulis
ini disusun untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Kelas VIII
Semester Genap
Tahun
Pelajaran 2014/ 2015
Disusun Oleh :
1. Hilda Putri Agustin 12 VIII D
2. Listya Nur Safitri 16 VIII D
3. Shinta Amelia 27 VIII D
4. Wakhid Datu Rahma 33 VIII D
SMP NEGERI 1 SUMOWONO
KABUPATEN SEMARANG
2015
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Karya tulis tentang “ Objek-objek
Wisata Jakarta-Bogor-Bandung” yang telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan
oleh Kepala Sekolah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas VIII semester
genap Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 1Sumowono
Hari :
Tanggal :
Sumowono, 2015
Mengetahui
Kepala
Sekolah Pembimbing
Budiyono, S.Pd,
M.Pd Rubinah,
S.Pd
NIP.196506071997021002 NIP.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1.
Buku adalah
jendela dunia
2.
Kegagalan
adalah kesalahan yang tertunda
3.
Menyia-nyiakan
waktu adalah sesuatu yang dibenci jiwa
4.
Persiapkan
rencana anda dengan do`a
5.
Tidak ada
orang yang bodoh
6.
Pengalaman
adalah guru terbaik
7.
Semua
baik,tidak ada yang buruk
8.
Tiada
keberhasilan tanpa perjuangan
9.
Kemenangan
berfikir memuat tujuan dan harapan
10.
Perjalanan
seribu mil dimulai dengan satu langkah
Persembahan
1.
Bapak
Budiyono, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Sumowono
2.
Ibu Rubinah,
S.Pd selaku pembimbing kami
3.
Ibu Diah
Amalia Sari S.Pd selaku wali kelas VIII D
4.
Kedua orang
tua kami yang memberikan dukungan secara spiritual atau material
5.
Adik-adik
kelas VII dan kakak-kakak kelas IX
6.
Serta
teman-teman khususnya kelas VIII yang ikut membantu dalam pembuatan karya tulis
ini
PRAKATA
Puji
Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat taufik serta
hidayah-Nya kami dapat menyusun Karya
Tulis ini dengan baik tiada ada satu halangan apapun.
Karya
tulis ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas VIII semester
genap tahun pelajaran 2014/ 2015 di SMP Negeri 1 Sumowono.
Keberhasilan
kami dalam penyusunan karya tulis ini banyak mendapat bantuan dan bimbingan
dari semua pihak. Atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak
Budiyono, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sumowono, yang telah
memberikan izin kepada kami.
2. Ibu
Rubinah, S.Pd selaku pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun karya tulis ini.
3. Ibu
Diah Amalia Sari, S.Pd, selaku wali kelas yang telah memberikan pengarahan
kepada kami dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Kepada
segenap dewan guru yang telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyusun laporan
karya tulis ini dengan baik dan benar.
5. Kedua
orang tua kami, yang telah memberikan dukungan
dan motivasi
6. Teman-teman
khususnya kelas VIII yang ikut membantu
dalam pembuatan karya tulis ini.
Akhir kata dari kami semoga
kehadiran karya tulis ini bermanfaat. Kami menyadari masih banyak kekurangandalam
penyusunan karya tulis ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk sempurnanya karya tulis ini.
Sumowono,
April
2014
Penyusun
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Metode Penulisan
2.2 PP IPTEK TMII
3.2 Saran
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali kita
mendengar dengan membaca dari berbagai media elektronik tentang berbagai obyek
wisata seperti TMII, Ancol, Dufan, Museum Geologi, dan sebagainya. Obyek-obyek
wisata tersebut menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga pengetahuan
bagi pengunjung. Dari uraian tersebut maka kami merasa tertarik untuk
mengetahui fasilitas apa saja yang tersedia di TMII, Ancol, Dufan, Museum Geologi
sehingga mampu menarik ribuan pengunjung setiap harinya.
Kegiatan kunjungan ini
juga merupakan sarana menambah wawasan dan pengetahuan ke PT Coca Cola dan
Istana Bogor, serta untuk menghilangkan kejenuhan sebagai pengajaran di luar
kelas. Dengan kegiatan ini siswa dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk melatih siswa agar dapat
menyimpulkan apa yang dilihatnya dan dituangkan dalam bentuk tulisan/ laporan
agar bermanfaat khususnya bagi para pembacanya. Dan kami harapkan, semoga
dengan membuat laporan ini, dapat meningkatkan mutu yang produktif dan
inovatif.
Adapun tempat-tempat
yang dituju yaitu :
1. PT
Coca Cola Amatil Indonesia – Bawen
2. PP
Iptek TMII
3. Ancol
4. Dufan
5. Istana
Bogor
6. Museum
Geologi
7. Cibaduyut
1.2 Identifikasi Masalah
Beberapa hal yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah seputar obyek
wisata yang kami kunjungi, diantaranya :
1.
Letak PT Coca
Cola Amatil Indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana Kepresidenan Bogor,
Museum Geologi, Cibaduyut.
2.
Bagaimana tata
bangunan PT Coca Cola Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana
kepresidenan Bogor, Museum Geologi dan Cibaduyut.
3.
Obyek-obyek
apa saja yang ada di PT Coca Cola Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol,
Dufan, Istana kepresidenan Bogor, Museum Geologi dan Cibaduyut .
4.
Apa saja
sejarah-sejarah PT Coca Cola Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan,
Istana kepresidenan Bogor, Museum Geologi dan Cibaduyut.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan karya tulis ini adalah sebagai
berikut :
a.
Memberikan gambaran dan penjelasan
tentang sejarah berdirinya PT Coca Cola
Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana kepresidenan Bogor,
Museum Geologi dan Cibaduyut.
b.
Menambah pengetahuan kami dimasa yang
akan datang.
c.
Menambah wawasan pengetahuan bagi para
pembaca.
d.
Untuk memenuhi tugas sekolah khususnya
Bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penyusunan laporan
karya tulis ini adalah sebagai berikut :
·
Sebanyak-banyaknya
kami mengumpulkan data, secara langsung dan terperinci dari tiap-tiap obyek
yang dikunjungi.
·
Menghilangkan
verbalisme anatar teori dan praktek
·
Memperluas
cakrawala bagi kami mengenai obyek-obyek wisata tersebut.
·
Menambah
wawasan dan mengetahui secara dalam mengenai budaya, sejarah, lingkungan, serta
karya seni dan sebagainya.
1.5 Metode
Penelitian
Metode
penyusunan laporan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
-
Metode
observasi (metode pengamatan secara langsung) merupakan metode dengan mengamati
obyek-obyek wisata, kemudian mencatat hal-hal yang dianggap penting.
-
Metode study
pustaka
Adalah metode
penelitian dimana penulis mencari buku, sumber yang berhubungan dengan obyek
yang ditulis dan tau mencari data dari internet.
Sistematika
yang kami tulis dalam karya tulis ini sebagai berikut :
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Identifikasi Masalah
1.4
Metode Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PT Coca Cola Amatil Indonesia
2.2 PP Iptek TMII
2.3 Ancol
2.4 Dufan
2.5 Istana
Kepresidenan Bogor
2.6 Museum Geologi
2.7 Cibaduyut
BAB III PENUTUP
3.1 SIMPULAN
3.2 SARAN
Daftar
Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PT Coca Cola Amatil Indonesia
a. Sejarah
Coca-Cola pertama kali
diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi
dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur
sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson,
sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat
bahwa dua huruf C akan tampak menonjol
untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring
mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Chandler piawai dalam
menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda
cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di
lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang
inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca,
serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk
memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek
Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen
dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah
Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera
popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan
yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang
terdaftar.
Pada tanggal 1 November
1974, telah resmi didirikan Perusahaan Coca – Cola di Jawa Tengah yang dirintis
oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Partugis Hutabarat ( Almarhum ) dan Bapak
Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT. Pan
Java Bottling Company, dengan diatas lahan seluas 8,5 ha, lalu mulai beroperasi
pada tanggal 5 Desember 1976. Pada bulan
April 1992 PT. Pan Java Bottling Company
bergabung dengan Coca – Cola Amatil
Australia, karena perkembangan perusahaan yang begitu cepat. Maka sejak itulah
namanya berubah menjadi PT. COCA – COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA. Namun
sejak tanggal 1 Juni 2002 mananya berubah lagi menjadi PT. COCA – COLA BOTTLING
INDONESIA (CCBI) CENTRAL JAVA OPERATIONS, sedangkan untuk distributornya
bernama PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA (CCDI).
b. Pelaksanaan
Pada pukul 12.00 Wib kami
meninggalkan sekolah menuju ke PT Coca Cola Amatil Indonesia yang letaknya
berada di Bawen Kabupaten Semarang, kami tiba disana pukul 12.45 Wib didalam
sana kami duduk di kursi dan diberikan sebotol coca-cola segar untuk tiap dua
orang. Kami menyaksikan sejarah dan cara pembuatan coca-cola yang ditampilkan
dalam layar LED, setelah itu kami diajak berkeliling di pabrik manufacturing
coca-cola. Akhirnya, kami kembali ke bus pada pukul 14.15 Wib untuk melanjutkan
perjalanan ke Jakarta.
2.2
Pusat Peragaan IPTEK TMII
a. Sejarah
Gagasan pendirian science centre di
Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. Dr.
B.J. Habibie, pada tahun 1984. Dibentuk
Panitia Kerja dengan SK Menteri Riset dan Teknologi No.15/M/Kp/IX/1984 untuk
melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan,
system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Pada tahun 1987 Supporting Committee dibentuk
untuk mensosialisasikan science centre kepada masyarakat luas melalui
penyelenggaraan pameran fisika dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini
Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Prof. Dr. Fuad Hasan .
b. Pelaksanaan
Obyek
pertama yang kami kunjungi di Jakarta adalah Pusat Peragaan Iptek TMII (PP
IPTEK). Disana banyak sekali replika dan benda peragaan yang dapat dimainkan
oleh pengunjung. Dilantai bawah kami melihat replika robot Bumble Bee,
Dinosaurus, fosil purba, dan sebagainya. Disana juga banyak kumpulan alat
transportasi jaman dahulu. Di tempat lainya kami menemui ruang auditorium
matematika, ruang peragaan cahaya dan di lantai paling atas kami melihat
terowongan berbentuk kerongkongan manusia dan replika berbentuk bakteri.
2.3
Ancol
a. Sejarah
Ancol berdiri pada tahun 1966.
Sejalan dengan peningkatan kinerja pada tahun 1992 Badan Pelaksanaan
Pembangunan Proyek Ancol dirubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol. Pada 2 Juli
2004 Ancol melakukan go publik dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan
Jaya Ancol. PT Pembangunan Jaya Ancol juga melakukan upaya repositioning dengan
diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005. Ancol dikelola oleh
perusahaannya terutama oleh PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA). Area wisata
Ancol seluas 552 ha. Lokasi dekat pantai berada di Jakarta Utara.
b.
Pelaksanaan
Kami
pergi ke Ancol pada siang hari, disana kami menyaksikan pertunjukan Scorpion
Pirate dan film 4D. Scorpion Pirate tersebut menyerupai setting pertempuran
laut melawan bajak laut kalajengking dengan manuver jet sky yang dipadu dengan
atraksi terjun bebas dan menyelam seluruh kombinasi dari penerapan teknologi
spasia efek, desaign, setting lokasi, sampai persiapan yang matang dari
stunment profesional adalah sebuah paket yang membungkus sebuah show menjadi
sempurna dan mempunyai magnet tersendiri. Sedangkan film 4D merupakan pertunjukan
film yang menarik karena kami menonton film 3D dengan menggunakan kaca mata
khusus, duduk dikursi yang dapat bergerak lalu ditambah dengan special effect
seperti kilatan cahaya, hembusan angin dll. Sehingga penonton seakan-akan ada
di dalam film tersebut.
2.4
Dufan
a. Sejarah
Dunia
Fantasi atau disebut
juga Dufan (juga disebut "Do Fun")
yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol Taman Impian), Jakarta
Utara, Indonesia.
Dunia Fantasi mempunyai
maskot berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia
Fantasi). Dipilih kera sebagai karakter
adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera. Pemilihan kera
bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka yang kini
dilindungi. Bentuk karikatural kera
bekantan ini divisualisasikan oleh Matari Advertising yang
ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi.
b.
Pelaksanaan
Masih
di Jakarta Utara tepatnya setelah berkunjung ke Ancol kami menuju Dufan yang
tidak jauh dari kawasan wisata Ancol. Banyak sekali wahana yang memicu
andrenalin salah satunya yaitu histeria yang kami naiki. Histeria merupakan
wahana terbaru dan tertinggi di Dufan. Sejak pertama kali diluncurkan, banyak yang
penasaran dengan wahana ekstrem ini. Hal ini membuat antrean yang panjang,
konsep wahana ini sederhana, hanya naik dan turun, yang membuat ekstrem adalah
wahana ini tiba-tiba melesat sangat cepat ke ketinggian 56 meter dan tiba-tiba
turun dengan kecepatan drastis yang membuat seperti terjun bebas. Kursi yang
kita naiki berasa hilang ketika wahana ini turun jadi siap-siap jantung copot
ketika menaiki wahana ini. Selain histeria kami juga menaiki kora-kora yaitu
wahana berbentuk perahu yang diayun hingga ketinggian yang sangat curam hingga
lebih dari 900. Kelihatannya memang sederhana namun kita harus
selalu berpegangan pada pengaman yang tersedia karena jika tidak erat-erat kita
memegang bisa saja badan kita akan jatuh saat perahu diayun keatas, selain wahana
ekstrem kami juga memasuki wahana ice age, ruangannya seperti terowongan es, di
dalamnya terdapat restoran kecil yang menyediakan makanan siap saji. Di
sebelahnya juga ada Istana Hello Kitty yang cantik dan terdapat banyak benda
berbentuk Hello Kitty yang cantik seperti boneka, lukisan, dompet dan
lain-lainya.
2.5
Istana Bogor
a. Sejarah
Pada masa pendudukan
Belanda, kota Jakarta yang dulunya bernama Batavia
ditetapkan sebagai pusat pemerintahan. Tetapi, kota Batavia bagi orang Belanda
dirasakan terlalu panas, meskipun penduduknya pada waktu itu belum padat
seperti sekarang ini. Sehingga diputuskan untuk mencari tempat yang lebih teduh
untuk beristirahat.
Sejak awal abad ke-18
dicarilah tempat-tempat peristirahatan di luar kota yang berhawa lebih sejuk,
seperti yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Barron Van Imhoff
yang mengadakan inspeksi ke daerah
Cianjur Jawa Barat pada tanggal 10 Agustus 1744, beliau menemukan tempat yang
dianggap strategis dan baik untuk tempat peristirahatan yang letaknya sekarang
bernama “BOGOR”.
Kemudian tahun 1745,
Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff memerintahkan untuk
membangun gedung yang sekarang ini dikenal sebagai istana Bogor. Akan tetapi
pada waktu itu hanya merupakan sebuah Pesanggerahan yang modelnya ditiru dari Blainheim Palace, tempat kediaman Duke of Malborough (nenek
moyang Lady Diana, Putri Wales) dekat Oxford di Inggris. Bangunan itu sendiri diberi nama Buitenzorg
(bebas masalah/kesulitan). Nama itu
tidak saja digunakan untuk istana, tetapi juga untuk perkampungan sekitarnya.
Istana Kepresidenan Bogor
terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.1 Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat, sekitar
60 km dari kota Jakarta dengan luas sekitar 28,86 hektar pada ketinggian 290
meter dari permukaan laut.
Istana Kepresidenan Bogor memiliki
koleksi buku sebanyak 3.205 buah. Selain itu, istana ini juga menyimpan banyak
benda seni bernilai tinggi, baik berupa lukisan, patung, serta keramik dan
benda-benda seni lainnya. Hingga kini lukisan yang terdapat di Istana Kepresidenan
Bogor berjumlah 520 buah.
Di istana ini terdapat 216 buah patung beragam jenis dan ukurannya. Di istana ini
juga terdapat koleksi berbagai jenis keramik sebanyak 196 buah. Semua itu tersimpan dan terawat baik di
museum-museum yang ada di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor
b.
Pelaksanaan
Dari Jakarta kami menuju ke Bogor.
Sekitar satu jam kami menempuh perjalanan, hingga akhirnya kami tiba sekitar
pukul delapan pagi, kami memasuki kawasan Istana Bogor tepatnya di Museum Balai
Kirti, Museum Balai Kirti mempunyai tiga lantai. Lantai pertama adalah Galeri
Kebangsaan, lantai kedua Galeri Kepresidenan, dan lantai ketiga terdapat taman
indah yang disediakan secara terbuka. Kami hanya memasuki lantai pertama dan
keduanya saja. Pada galeri kebangsaan menyajikan dinding bertuliskan naskah
proklamasi, lambang negara, burung garuda, pancasila, pembukaan uud 1945,
sumpah pemuda, danlagu kebangsaan Indonesia raya. Juga terdapat peta digital
yang menggambarkan sejarah perkembangan wilayah kesatuan NKRI, seta terdapat
enam patung presiden RI mulai dari pertama sampai keenam, selanjutnya lantai
kedua ruang galeri kepresidenan menggambarkan peristiwa, prestasi, dan sosok
enam presiden yang pernah memimpin NKRI. Gambaran tersebut dapat dilihat
melalui koleksi berupa memorabilia, lukisan, album foto digital, dan video
dinding. Tidak kalah menariknya untuk memberikan kenang-kenangan, kami
menggunakan kotak foto untuk mengabadikan diri. Museum Kepresidenan Balai Kirti
di Istana Bogor.
2.6
Museum Geologi
a. Sejarah
Museum
Geologi didirikan pada
tanggal 16 Mei
1928. Museum ini
telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation
Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan
diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus
2000. Sebagai salah
satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan
merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola
materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral.
Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Setelah Indonesia merdeka
pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan
Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan
sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands
Indiës Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di
Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor
PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang
dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga
No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG
rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam
rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik
Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya
diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai
PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst
ditempat yang sama.
Di mana-mana terjadi pertempuran.
Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun
berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat lainnya
Pemerintah Indonesia
berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini
menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke
Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950
dokumen-dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung.
Museum Geologi dibuka
kembali pada tanggal 20 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan oleh Wakil
Presiden RI pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh
Menteri Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
b.
Pelaksanaan
Kurang dari pukul 14.00 Wib kami
sudah tiba di Bandung dan langsung mengikuti acara kunjungan ke Museum Geologi yang
berlokasi di Jalan Diponegoro No 57 Kebon Pisang, Sumur Bandung. Museum Geologi
mempunyai dua lantai, di lantai satu ada 3 nruangan utama, ruangan pertama
yaitu ruangan orientasi, kami dapat melihat fosil yang berdiri. Selain itu juga
terdapat beberapa peta geografi Indonesia yang didesaign dalam bentuk relief.
Ruangan kedua yaitu ruang sayap barat, dalam ruangan itu kami melihat tentang
proses terjadinya bumi yang menjadi bagian dalam tata surya. Adapula informasi
tentang keadaan geologi dari beberapa pulau di Indonesia, juga tak ketinggalan
sejumlah fosil dari manusia pada masa pra sejarah. Selain itu ada pameran
koleksi berbagai jenis batuan malihan, beku dan sedimen. Sedangkan di ruang
tiga da koleksi gunung-gunung berapi di Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk
maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif. Sedangkan lantai dua ada
beberapa ruang, salah satunya adalah ruang ruang tengah, kami melihat rupa
maket dunia pertambangan emas paling besar di Papua. Kami bisa mengamati detail
sebuah spot yang digunakan untuk penambangan emasdan bisa menghasilkan kekayaan
bagi negri ini. Ada juga ruang timur yang memaparkan informasi tentang berbagai
jenis bahaya geologi (aspek negativ) seperti tanah longsor, letusan gunung
berapi dan sebagainya. Selain itu juga menyajikan informasi tentang aspek
positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunung apian. Dan juga ruang
auditorium untuk menonton film dokumentasi tentag bagaimana proses pembentukan
bumi serta pembentukan salah satu pegunungan terbesar di dunia yaitu Gunung
Himalaya.
2.7
Cibaduyut
a. Sejarah
Kota
Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki
kecenderungan perkembangan ke arah kota metropolitan seperti halnya Jakarta.
Kota Bandung dibandingkan dengan kota–kota lainnya adalah banyak memiliki
potensi yangsekaligus menjadi identitas kota. Salah satunya adalah kawasan
Cibaduyut yang dikenal sebagai kawasan sentra industri kerajinan sepatu.
Awalnya dimulai sekitar tahun 1920, beberapa orang warga
setempat yang kesehariannya bekerja padasebuah pabrik sepatu di kota Bandung,
setelah memiliki keterampilan dalam membuat sepatu,mereka berhenti sebagai
pekerja.
Mereka memulai membuka
usaha membuat dan menjual produk alas kaki secara kecil-kecilan di lingkungan
rumah tangganya dengan melibatkan tenaga kerja anggota keluarganya. Dengan
semakin berkembangnya pesanan, maka mulai merekrut pekerja yang berasal dari
warga sekitarnya, sehingga keterampilan dalam membuat alas kaki ini menyebar
dan ditularkan dalam lingkungan keluarga dan warga masyarakat sekitarnya. Menurut
informasi dari para tokoh pengusaha alas kaki Cibaduyut bahwa sebelum
penjajahan Jepang tahun 1940 telah berkembang sejumlah pengrajin sepatu di
Cibaduyut sebanyak 89 orang. Hal ini tidak terlepas dengan semakin meningkatnya
pesanan, karena dinilai produk sepatu Cibaduyut memiliki kualitas yang sangat
baik memenuhi selera konsumen pada masa itu. Bahkan,setelah negara Indonesia
merdeka pada tahun 1950-an jumlah unit usaha alas kaki berkembang menjadi 250
unit usaha.
Dengan jumlah unit usaha
yang besar inilah daerah Cibaduyut mulai dikenal sebagai sentra produksi alas
kaki.Pada sekitar tahun 1978 pemerintah pusat melalui departemen Perindustrian
bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial
(LP3ES) melakukan pengkajian dalam rangka bimbingan dan Pengembanga sentra
sepatu Cibaduyut. Hasil kajian tersebut merekomendasikan dibangunnya pusat
pelayanan fasilitasi pembinaan atau dengan sebutan Center Service Facility (CSF)
dan lebih dikenal masyarakat pengusaha sepatu dengan sepatu UnitPelayanan
Teknis (UPT) barang kulit.Pada sekitar tahun 1980-an dengan digulirkan proyek
BIPIK dari departemen perindustrian berbagai fasilitas bantuan sarana dan
prasarana kepada UPT persepatuan di Cibaduyut berupa pembangunan fasilitas
gedung, mesin dan peralatan serta program pelatihan untuk mengembangkan
pengrajin sepatu Cibaduyut.
b.
Pelaksanaan
Cibaduyut
adalah sebuah daerah di sekitar Kota Bandung bagian selatan, daerah ini
terkenal dengan sentra sepatu kulitnya. Hasil produksi sepatunya biasa
dipasarkan langsung di pinggiran jalan Cibaduyut dengan banyak kios, kawasan
Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relatif sulit serta kondisi jalan yang
tidak begitu lebar. Saat membeli barang-barang disana kami menggunakan
penawaran terbaik, barang yang dijual di Cibaduyut sistem nya tawar menawar,
meskipun kadang harganya sudah di bandrol, sayangnya kami disana hanya diberi
waktu yang sangat singkat untuk belanja sambil wisata, hal tersebut membuat
kami terburu-buru dan belanja secukupnya.
.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dengan
mempelajari data-data yang kami peroleh dari peninjauan dan penelitian di
obyek-obyek wisata yang kami kunjungi serta buku-buku panduan yang ada, kami
memberikan kesimpulan :
·
Karya
wisata adalah pariwisata yang bertujuan menunaikan tugas.
·
Kita
wajib mempelajari obyek-obyek wisata di Indonesia.
·
Obyek
wisata di jakarta – Bandung merupakan kekayaan bagi bangsa dan negara
Indonesia.
·
Obyek
wisata di Jakarta – Bandung merupakan hasil cipta dan karya rakyat.
3.2
SARAN
Adapun
beberapa saran yang di sampaikan dalam karya tulis ini, sebagai berikut :
1. Obyek wista di Indonesia harus kita
jaga.
2. Disediakannya buku-buku panduan
tentang obyek wisata di Indonesia dengan menggunakan bahasa asing agar dapat
dikenal oleh dunia luar.
3. Kita harus lebih banyak lagi
mempelajari obyek wisata di Indonesia.
4. Apabila ada siswa diberi tugas karya
tulis, sebaiknya dikerjakan dengan baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
o
Kunjungan
dan Pengamatan langsung dari obyek tempat yang dibahas.
o
Eksplorasi
perjalanan wisata Jakarta Bogor Bandung
o
Hilda
Putri Agustin, Hilda
o
Nur
Safitri, Listya
o
Amelia
Shinta
o
Hilda-Listya-Shinta-Rahma
DOKUMENTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar