Kamis, 09 April 2015

Contoh Karya Tulis / Study Tour Ke PT Coca Cola Amatil Indonesia, Ancol, Dufan, Museum Geologi, PT IPTEK TMII, Cibaduyut



EKSPLORASI PERJALANAN WISATA
DI JAKARTA

Karya Tulis ini disusun untuk memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Kelas VIII Semester Genap
Tahun Pelajaran 2014/ 2015





Disusun Oleh :
1.     Hilda Putri Agustin               12      VIII D
2.     Listya Nur Safitri                 16      VIII D
3.     Shinta Amelia                       27      VIII D
4.     Wakhid Datu Rahma            33      VIII D






SMP NEGERI 1 SUMOWONO
KABUPATEN SEMARANG
2015






PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
          Karya tulis tentang “ Objek-objek Wisata Jakarta-Bogor-Bandung” yang telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala Sekolah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas VIII semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 1Sumowono
Hari            :
Tanggal       :
                                                                                                                         

                                                         Sumowono,                             2015
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                              Pembimbing


Budiyono, S.Pd, M.Pd                                                  Rubinah, S.Pd
NIP.196506071997021002                                            NIP.









MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Motto
1.     Buku adalah jendela dunia
2.     Kegagalan adalah kesalahan yang tertunda
3.     Menyia-nyiakan waktu adalah sesuatu yang dibenci jiwa
4.     Persiapkan rencana anda dengan do`a
5.     Tidak ada orang yang bodoh
6.     Pengalaman adalah guru terbaik
7.     Semua baik,tidak ada yang buruk
8.     Tiada keberhasilan tanpa perjuangan
9.     Kemenangan berfikir memuat  tujuan dan harapan
10.                        Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah

Persembahan
1.     Bapak Budiyono, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Sumowono
2.     Ibu Rubinah, S.Pd selaku pembimbing kami
3.     Ibu Diah Amalia Sari S.Pd selaku wali kelas VIII D
4.     Kedua orang tua kami yang memberikan dukungan secara spiritual atau material
5.     Adik-adik kelas VII dan kakak-kakak kelas IX
6.     Serta teman-teman khususnya kelas VIII yang ikut membantu dalam pembuatan karya tulis ini








PRAKATA
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat taufik serta hidayah-Nya  kami dapat menyusun Karya Tulis ini dengan baik tiada ada satu halangan apapun.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2014/ 2015 di SMP Negeri 1 Sumowono.
Keberhasilan kami dalam penyusunan karya tulis ini banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kami  mengucapkan terima kasih kepada
1.     Bapak Budiyono, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sumowono, yang telah memberikan izin kepada kami.
2.     Ibu Rubinah, S.Pd  selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun karya tulis ini.
3.     Ibu Diah Amalia Sari, S.Pd, selaku wali kelas yang telah memberikan pengarahan kepada kami dalam penyusunan karya tulis ini.
4.     Kepada segenap dewan guru yang telah memberikan petunjuk sehingga kami dapat menyusun laporan karya tulis  ini dengan baik dan benar.
5.     Kedua orang tua kami, yang telah memberikan dukungan  dan motivasi
6.     Teman-teman  khususnya kelas VIII yang ikut membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
              Akhir kata dari kami semoga kehadiran karya tulis ini bermanfaat. Kami menyadari masih banyak kekurangandalam penyusunan karya tulis ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk sempurnanya karya tulis ini.
Sumowono,  April  2014
Penyusun








DAFTAR ISI


2.3 Ancol 7
2.4 Dufan. 8
2.5 Istana Kepresidenan Bogor 9
2.7 Cibaduyut 13

3.1  Simpulan. 16
3.2  Saran 16
Lampiran




BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Seringkali kita mendengar dengan membaca dari berbagai media elektronik tentang berbagai obyek wisata seperti TMII, Ancol, Dufan, Museum Geologi, dan sebagainya. Obyek-obyek wisata tersebut menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga pengetahuan bagi pengunjung. Dari uraian tersebut maka kami merasa tertarik untuk mengetahui fasilitas apa saja yang tersedia di TMII, Ancol, Dufan, Museum Geologi sehingga mampu menarik ribuan pengunjung setiap harinya.
Kegiatan kunjungan ini juga merupakan sarana menambah wawasan dan pengetahuan ke PT Coca Cola dan Istana Bogor, serta untuk menghilangkan kejenuhan sebagai pengajaran di luar kelas. Dengan kegiatan ini  siswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk melatih siswa agar dapat menyimpulkan apa yang dilihatnya dan dituangkan dalam bentuk tulisan/ laporan agar bermanfaat khususnya bagi para pembacanya. Dan kami harapkan, semoga dengan membuat laporan ini, dapat meningkatkan mutu yang produktif dan inovatif.
Adapun tempat-tempat yang dituju yaitu :
1.     PT Coca Cola Amatil Indonesia – Bawen
2.     PP Iptek TMII
3.     Ancol
4.     Dufan
5.     Istana Bogor
6.     Museum Geologi
7.     Cibaduyut


1.2    Identifikasi Masalah
          Beberapa hal yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah seputar obyek wisata yang kami kunjungi, diantaranya  :
1.     Letak PT Coca Cola Amatil Indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana Kepresidenan Bogor, Museum Geologi, Cibaduyut.
2.     Bagaimana tata bangunan PT Coca Cola Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana kepresidenan Bogor, Museum Geologi dan Cibaduyut.
3.     Obyek-obyek apa saja yang ada di PT Coca Cola Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana kepresidenan Bogor, Museum Geologi dan Cibaduyut .
4.     Apa saja sejarah-sejarah PT Coca Cola Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana kepresidenan Bogor, Museum Geologi dan Cibaduyut.
1.3    Tujuan Penulisan
Tujuan penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
a.     Memberikan gambaran dan penjelasan tentang sejarah berdirinya PT Coca Cola Amatil indonesia, PP Iptek TMII, Ancol, Dufan, Istana kepresidenan Bogor, Museum Geologi dan Cibaduyut.
b.     Menambah pengetahuan kami dimasa yang akan datang.
c.      Menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca.
d.     Untuk memenuhi tugas sekolah khususnya Bahasa Indonesia.
1.4     Manfaat Penelitian
Manfaat penyusunan laporan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
·        Sebanyak-banyaknya kami mengumpulkan data, secara langsung dan terperinci dari tiap-tiap obyek yang dikunjungi.
·        Menghilangkan verbalisme anatar teori dan praktek
·        Memperluas cakrawala bagi kami mengenai obyek-obyek wisata tersebut.
·        Menambah wawasan dan mengetahui secara dalam mengenai budaya, sejarah, lingkungan, serta karya seni dan sebagainya.

1.5    Metode Penelitian
          Metode penyusunan laporan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
-         Metode observasi (metode pengamatan secara langsung) merupakan metode dengan mengamati obyek-obyek wisata, kemudian mencatat hal-hal yang dianggap penting.
-         Metode study pustaka
Adalah metode penelitian dimana penulis mencari buku, sumber yang berhubungan dengan obyek yang ditulis dan tau mencari data dari internet.

1.6    Sistematika Penulisan
          Sistematika yang kami tulis dalam karya tulis ini sebagai berikut :
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Identifikasi Masalah
1.4 Metode Penelitian
1.5  Manfaat Penelitian
1.6  Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1  PT Coca Cola Amatil Indonesia
2.2  PP Iptek TMII
2.3  Ancol
2.4    Dufan
2.5   Istana Kepresidenan Bogor
2.6    Museum Geologi
2.7   Cibaduyut
BAB III  PENUTUP
3.1      SIMPULAN
3.2       SARAN
Daftar Pustaka

















BAB II
PEMBAHASAN
2.1       PT Coca Cola Amatil Indonesia
a.     Sejarah
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf  C akan tampak menonjol untuk periklanan.  Kemudian,  ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Pada tanggal 1 November 1974, telah resmi didirikan Perusahaan Coca – Cola di Jawa Tengah yang dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Partugis Hutabarat ( Almarhum ) dan Bapak Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT.  Pan Java Bottling Company, dengan diatas lahan seluas 8,5 ha, lalu mulai beroperasi pada tanggal 5 Desember 1976.  Pada bulan April 1992  PT. Pan Java Bottling Company bergabung  dengan Coca – Cola Amatil Australia, karena perkembangan perusahaan yang begitu cepat. Maka sejak itulah namanya berubah menjadi PT. COCA – COLA AMATIL INDONESIA CENTRAL JAVA. Namun sejak tanggal 1 Juni 2002 mananya berubah lagi menjadi PT. COCA – COLA BOTTLING INDONESIA (CCBI) CENTRAL JAVA OPERATIONS, sedangkan untuk distributornya bernama PT. COCA – COLA DISTRIBUTION INDONESIA (CCDI).
b.    Pelaksanaan
Pada pukul 12.00 Wib kami meninggalkan sekolah menuju ke PT Coca Cola Amatil Indonesia yang letaknya berada di Bawen Kabupaten Semarang, kami tiba disana pukul 12.45 Wib didalam sana kami duduk di kursi dan diberikan sebotol coca-cola segar untuk tiap dua orang. Kami menyaksikan sejarah dan cara pembuatan coca-cola yang ditampilkan dalam layar LED, setelah itu kami diajak berkeliling di pabrik manufacturing coca-cola. Akhirnya, kami kembali ke bus pada pukul 14.15 Wib untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
2.2         Pusat Peragaan  IPTEK TMII
a.     Sejarah
Gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menteri Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. Dr. B.J. Habibie, pada tahun 1984.  Dibentuk Panitia Kerja dengan SK Menteri Riset dan Teknologi No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya.  Pada tahun 1987 Supporting Committee dibentuk untuk mensosialisasikan science centre kepada masyarakat luas melalui penyelenggaraan pameran fisika dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan .
b.     Pelaksanaan
Obyek pertama yang kami kunjungi di Jakarta adalah Pusat Peragaan Iptek TMII (PP IPTEK). Disana banyak sekali replika dan benda peragaan yang dapat dimainkan oleh pengunjung. Dilantai bawah kami melihat replika robot Bumble Bee, Dinosaurus, fosil purba, dan sebagainya. Disana juga banyak kumpulan alat transportasi jaman dahulu. Di tempat lainya kami menemui ruang auditorium matematika, ruang peragaan cahaya dan di lantai paling atas kami melihat terowongan berbentuk kerongkongan manusia dan replika berbentuk bakteri.
2.3         Ancol
a.     Sejarah
Ancol berdiri pada tahun 1966. Sejalan dengan peningkatan kinerja pada tahun 1992 Badan Pelaksanaan Pembangunan Proyek Ancol dirubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol. Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan go publik dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol. PT Pembangunan Jaya Ancol juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005. Ancol dikelola oleh perusahaannya terutama oleh PT Taman Impian Jaya Ancol (TIJA). Area wisata Ancol seluas 552 ha. Lokasi dekat pantai berada di Jakarta Utara.
b.    Pelaksanaan
Kami pergi ke Ancol pada siang hari, disana kami menyaksikan pertunjukan Scorpion Pirate dan film 4D. Scorpion Pirate tersebut menyerupai setting pertempuran laut melawan bajak laut kalajengking dengan manuver jet sky yang dipadu dengan atraksi terjun bebas dan menyelam seluruh kombinasi dari penerapan teknologi spasia efek, desaign, setting lokasi, sampai persiapan yang matang dari stunment profesional adalah sebuah paket yang membungkus sebuah show menjadi sempurna dan mempunyai magnet tersendiri. Sedangkan film 4D merupakan pertunjukan film yang menarik karena kami menonton film 3D dengan menggunakan kaca mata khusus, duduk dikursi yang dapat bergerak lalu ditambah dengan special effect seperti kilatan cahaya, hembusan angin dll. Sehingga penonton seakan-akan ada di dalam film tersebut.

2.4         Dufan
a.     Sejarah
Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan (juga disebut "Do Fun") yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol Taman Impian), Jakarta Utara, Indonesia.
Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi).  Dipilih kera sebagai karakter adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera. Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa langka yang kini dilindungi.  Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi.
b.    Pelaksanaan
Masih di Jakarta Utara tepatnya setelah berkunjung ke Ancol kami menuju Dufan yang tidak jauh dari kawasan wisata Ancol. Banyak sekali wahana yang memicu andrenalin salah satunya yaitu histeria yang kami naiki. Histeria merupakan wahana terbaru dan tertinggi di Dufan. Sejak pertama kali diluncurkan, banyak yang penasaran dengan wahana ekstrem ini. Hal ini membuat antrean yang panjang, konsep wahana ini sederhana, hanya naik dan turun, yang membuat ekstrem adalah wahana ini tiba-tiba melesat sangat cepat ke ketinggian 56 meter dan tiba-tiba turun dengan kecepatan drastis yang membuat seperti terjun bebas. Kursi yang kita naiki berasa hilang ketika wahana ini turun jadi siap-siap jantung copot ketika menaiki wahana ini. Selain histeria kami juga menaiki kora-kora yaitu wahana berbentuk perahu yang diayun hingga ketinggian yang sangat curam hingga lebih dari 900. Kelihatannya memang sederhana namun kita harus selalu berpegangan pada pengaman yang tersedia karena jika tidak erat-erat kita memegang bisa saja badan kita akan jatuh saat perahu diayun keatas, selain wahana ekstrem kami juga memasuki wahana ice age, ruangannya seperti terowongan es, di dalamnya terdapat restoran kecil yang menyediakan makanan siap saji. Di sebelahnya juga ada Istana Hello Kitty yang cantik dan terdapat banyak benda berbentuk Hello Kitty yang cantik seperti boneka, lukisan, dompet dan lain-lainya.

2.5         Istana Bogor
a.     Sejarah
Pada masa pendudukan Belanda, kota Jakarta yang dulunya bernama Batavia ditetapkan sebagai pusat pemerintahan. Tetapi, kota Batavia bagi orang Belanda dirasakan terlalu panas, meskipun penduduknya pada waktu itu belum padat seperti sekarang ini. Sehingga diputuskan untuk mencari tempat yang lebih teduh untuk beristirahat.
Sejak awal abad ke-18 dicarilah tempat-tempat peristirahatan di luar kota yang berhawa lebih sejuk, seperti yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Barron Van Imhoff  yang mengadakan inspeksi ke daerah Cianjur Jawa Barat pada tanggal 10 Agustus 1744, beliau menemukan tempat yang dianggap strategis dan baik untuk tempat peristirahatan yang letaknya sekarang bernama “BOGOR”.
Kemudian tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff memerintahkan untuk membangun gedung yang sekarang ini dikenal sebagai istana Bogor. Akan tetapi pada waktu itu hanya merupakan sebuah Pesanggerahan yang  modelnya ditiru dari Blainheim Palace, tempat kediaman Duke of Malborough (nenek moyang Lady Diana,  Putri Wales) dekat  Oxford di Inggris.  Bangunan itu sendiri diberi nama Buitenzorg (bebas masalah/kesulitan).  Nama itu tidak saja digunakan untuk istana, tetapi juga untuk perkampungan sekitarnya.
Istana Kepresidenan Bogor terletak di Jalan Ir. H. Juanda No.1 Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat, sekitar 60 km dari kota Jakarta dengan luas sekitar 28,86 hektar pada ketinggian 290 meter dari permukaan laut.
Istana Kepresidenan Bogor memiliki koleksi buku sebanyak 3.205 buah. Selain itu, istana ini juga menyimpan banyak benda seni bernilai tinggi, baik berupa lukisan, patung, serta keramik dan benda-benda seni lainnya. Hingga kini lukisan yang terdapat di Istana Kepresidenan Bogor berjumlah 520 buah.
 Di istana ini terdapat 216  buah patung  beragam jenis dan ukurannya. Di istana ini juga terdapat koleksi berbagai jenis keramik sebanyak 196 buah.  Semua itu tersimpan dan terawat baik di museum-museum yang ada di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor
b.     Pelaksanaan
Dari Jakarta kami menuju ke Bogor. Sekitar satu jam kami menempuh perjalanan, hingga akhirnya kami tiba sekitar pukul delapan pagi, kami memasuki kawasan Istana Bogor tepatnya di Museum Balai Kirti, Museum Balai Kirti mempunyai tiga lantai. Lantai pertama adalah Galeri Kebangsaan, lantai kedua Galeri Kepresidenan, dan lantai ketiga terdapat taman indah yang disediakan secara terbuka. Kami hanya memasuki lantai pertama dan keduanya saja. Pada galeri kebangsaan menyajikan dinding bertuliskan naskah proklamasi, lambang negara, burung garuda, pancasila, pembukaan uud 1945, sumpah pemuda, danlagu kebangsaan Indonesia raya. Juga terdapat peta digital yang menggambarkan sejarah perkembangan wilayah kesatuan NKRI, seta terdapat enam patung presiden RI mulai dari pertama sampai keenam, selanjutnya lantai kedua ruang galeri kepresidenan menggambarkan peristiwa, prestasi, dan sosok enam presiden yang pernah memimpin NKRI. Gambaran tersebut dapat dilihat melalui koleksi berupa memorabilia, lukisan, album foto digital, dan video dinding. Tidak kalah menariknya untuk memberikan kenang-kenangan, kami menggunakan kotak foto untuk mengabadikan diri. Museum Kepresidenan Balai Kirti di Istana Bogor.
2.6         Museum Geologi
a.     Sejarah
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG/1945-1950). Pada tanggal 19 September 1945, pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indiës Civil Administration (NICA) tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Tanjungpriuk, Jakarta. Di Bandung, mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia. Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl. Braga No. 3 dan No. 8, Bandung, pada tanggal 12 Desember 1945. Kepindahan kantor PDTG rupanya terdorong pula oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka berjuang mempertahankan kantor PDTG. Pada waktu itu, Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang, yang tenaganya diambil dari PDTG. Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG, pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst ditempat yang sama.
Di mana-mana terjadi pertempuran. Maka, sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949, yaitu selama 4 tahun berturut-turut, kantor PDTG terlunta-lunta berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya
Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen-dokumen hasil penelitian geologi. Hal ini menyebabkan dokumen-dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung, ke Tasikmalaya, Solo, Magelang, Yogyakarta, dan baru kemudian, pada tahun 1950 dokumen-dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung.
Museum Geologi dibuka kembali pada tanggal 20 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu, Ibu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
b.    Pelaksanaan
Kurang dari pukul 14.00 Wib kami sudah tiba di Bandung dan langsung mengikuti acara kunjungan ke Museum Geologi yang berlokasi di Jalan Diponegoro No 57 Kebon Pisang, Sumur Bandung. Museum Geologi mempunyai dua lantai, di lantai satu ada 3 nruangan utama, ruangan pertama yaitu ruangan orientasi, kami dapat melihat fosil yang berdiri. Selain itu juga terdapat beberapa peta geografi Indonesia yang didesaign dalam bentuk relief. Ruangan kedua yaitu ruang sayap barat, dalam ruangan itu kami melihat tentang proses terjadinya bumi yang menjadi bagian dalam tata surya. Adapula informasi tentang keadaan geologi dari beberapa pulau di Indonesia, juga tak ketinggalan sejumlah fosil dari manusia pada masa pra sejarah. Selain itu ada pameran koleksi berbagai jenis batuan malihan, beku dan sedimen. Sedangkan di ruang tiga da koleksi gunung-gunung berapi di Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif. Sedangkan lantai dua ada beberapa ruang, salah satunya adalah ruang ruang tengah, kami melihat rupa maket dunia pertambangan emas paling besar di Papua. Kami bisa mengamati detail sebuah spot yang digunakan untuk penambangan emasdan bisa menghasilkan kekayaan bagi negri ini. Ada juga ruang timur yang memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negativ) seperti tanah longsor, letusan gunung berapi dan sebagainya. Selain itu juga menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunung apian. Dan juga ruang auditorium untuk menonton film dokumentasi tentag bagaimana proses pembentukan bumi serta pembentukan salah satu pegunungan terbesar di dunia yaitu Gunung Himalaya.
2.7         Cibaduyut
a.     Sejarah
Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki kecenderungan perkembangan ke arah kota metropolitan seperti halnya Jakarta. Kota Bandung dibandingkan dengan kota–kota lainnya adalah banyak memiliki potensi yangsekaligus menjadi identitas kota. Salah satunya adalah kawasan Cibaduyut yang dikenal sebagai kawasan sentra industri kerajinan sepatu.
Awalnya  dimulai sekitar tahun 1920, beberapa orang warga setempat yang kesehariannya bekerja padasebuah pabrik sepatu di kota Bandung, setelah memiliki keterampilan dalam membuat sepatu,mereka berhenti sebagai pekerja.
Mereka memulai membuka usaha membuat dan menjual produk alas kaki secara kecil-kecilan di lingkungan rumah tangganya dengan melibatkan tenaga kerja anggota keluarganya. Dengan semakin berkembangnya pesanan, maka mulai merekrut pekerja yang berasal dari warga sekitarnya, sehingga keterampilan dalam membuat alas kaki ini menyebar dan ditularkan dalam lingkungan keluarga dan warga masyarakat sekitarnya. Menurut informasi dari para tokoh pengusaha alas kaki Cibaduyut bahwa sebelum penjajahan Jepang tahun 1940 telah berkembang sejumlah pengrajin sepatu di Cibaduyut sebanyak 89 orang. Hal ini tidak terlepas dengan semakin meningkatnya pesanan, karena dinilai produk sepatu Cibaduyut memiliki kualitas yang sangat baik memenuhi selera konsumen pada masa itu. Bahkan,setelah negara Indonesia merdeka pada tahun 1950-an jumlah unit usaha alas kaki berkembang menjadi 250 unit usaha.
Dengan jumlah unit usaha yang besar inilah daerah Cibaduyut mulai dikenal sebagai sentra produksi alas kaki.Pada sekitar tahun 1978 pemerintah pusat melalui departemen Perindustrian bekerja sama dengan Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) melakukan pengkajian dalam rangka bimbingan dan Pengembanga sentra sepatu Cibaduyut. Hasil kajian tersebut merekomendasikan dibangunnya pusat pelayanan fasilitasi pembinaan atau dengan sebutan Center Service Facility (CSF) dan lebih dikenal masyarakat pengusaha sepatu dengan sepatu UnitPelayanan Teknis (UPT) barang kulit.Pada sekitar tahun 1980-an dengan digulirkan proyek BIPIK dari departemen perindustrian berbagai fasilitas bantuan sarana dan prasarana kepada UPT persepatuan di Cibaduyut berupa pembangunan fasilitas gedung, mesin dan peralatan serta program pelatihan untuk mengembangkan pengrajin sepatu Cibaduyut.
b.    Pelaksanaan
Cibaduyut adalah sebuah daerah di sekitar Kota Bandung bagian selatan, daerah ini terkenal dengan sentra sepatu kulitnya. Hasil produksi sepatunya biasa dipasarkan langsung di pinggiran jalan Cibaduyut dengan banyak kios, kawasan Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relatif sulit serta kondisi jalan yang tidak begitu lebar. Saat membeli barang-barang disana kami menggunakan penawaran terbaik, barang yang dijual di Cibaduyut sistem nya tawar menawar, meskipun kadang harganya sudah di bandrol, sayangnya kami disana hanya diberi waktu yang sangat singkat untuk belanja sambil wisata, hal tersebut membuat kami terburu-buru dan belanja secukupnya.
.










BAB III
PENUTUP
3.1   KESIMPULAN
Dengan mempelajari data-data yang kami peroleh dari peninjauan dan penelitian di obyek-obyek wisata yang kami kunjungi serta buku-buku panduan yang ada, kami memberikan kesimpulan :
·        Karya wisata adalah pariwisata yang bertujuan menunaikan tugas.
·        Kita wajib mempelajari obyek-obyek wisata di Indonesia.
·        Obyek wisata di jakarta – Bandung merupakan kekayaan bagi bangsa dan negara Indonesia.
·        Obyek wisata di Jakarta – Bandung merupakan hasil cipta dan karya rakyat.

3.2          SARAN
Adapun beberapa saran yang di sampaikan dalam karya tulis  ini, sebagai berikut :
1.     Obyek wista di Indonesia harus kita jaga.
2.     Disediakannya buku-buku panduan tentang obyek wisata di Indonesia dengan menggunakan bahasa asing agar dapat dikenal oleh dunia luar.
3.     Kita harus lebih banyak lagi mempelajari obyek wisata di Indonesia.
4.     Apabila ada siswa diberi tugas karya tulis, sebaiknya dikerjakan dengan baik dan benar.





DAFTAR PUSTAKA
o   Kunjungan dan Pengamatan langsung dari obyek tempat yang dibahas.
o   Eksplorasi perjalanan wisata Jakarta Bogor Bandung
o   Hilda Putri Agustin, Hilda
o   Nur Safitri, Listya
o   Amelia Shinta
o   Hilda-Listya-Shinta-Rahma













DOKUMENTASI
 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar